12 Jenis Konten Video yang Sering Digunakan untuk Kepentingan Bisnis

Orang yang paling menyebalkan adalah orang yang terang-terangan membicarakan dirinya sendiri,

hal itu juga berlaku untuk brand.

Bisnis tidak akan pernah bisa terlepas dari video, karena hingga saat ini video masih menjadi satu-satunya media yang bisa memanfaatkan tiga komponen sekaligus – audio, visual, dan teks – secara bersamaan. Ada beberapa hal yang sulit dijelaskan menggunakan visual saja, atau audio saja, dan bahkan terlalu sulit dideskripsikan. Misalnya untuk penyedia platform research keyword untuk menjelaskan produk bisnisnya akan terlalu rumit jika hanya menggunakan kata-kata. Target audiens mereka memerlukan konfirmasi visual bersamaan dengan guide line – bisa berupa audio, teks, ataupun keduanya.

Lalu apa keuntungan video untuk keperluan bisnis produk kasat mata seperti sandang, papan, dan pangan? Tentu saja meningkatkan brand awareness dan konversi penjualan. Jangan meremehkan power video. Video masih menjadi media visual anti hoax karena visualisasinya yang tidak mudah dimanipulasi seperti gambar – setidaknya begitu stigma di mata masyarakat.

Coba perhatikan jenis video yang sering digunakan untuk kepentingan bisnis berikut ini

  1. Video orientasi atau company profile

Video orientasi atau company profile adalah jenis video yang memperkenalkan seluk beluk bisnis, penawaran dan fitur yang disediakan, dan informasi dasar lainnya. Video tersebut membantu audiens untuk mempertimbangkan kecocokan produk dan layanan bisnismu dengan kebutuhan mereka, memahami dari mana mereka seharusnya memulai, dan mendapatkan navigasi dasar untuk mengambil keputusan – apakah melanjutkan konversi atau tidak.

Bentuk video orientasipun bermacam-macam, ada yang berupa video yang diambil dari kamera, stop motion, animasi, dan masih banyak lagi – yang penting kembali pada tujuannya sebagai orientasi.

Video orientasi atau company profil tidak hanya bisa kamu gunakan pada kanal youtube saja loh, tetapi juga bisa kamu gunakan pada seluruh media sosialmu, email marketing, dan bisa juga digunakan sebagai item penunjang proposal penawaran. Kamu cukup memperhatikan rasio dan durasi yang sesuai dengan platform yang akan kamu gunakan.

Baca juga: Kenali Aspek Rasion Video yang Ideal untuk Berbagai Sosial Mediamu

  1. Video produk

Apakah produk atau layanan bisnismu tidak mudah dijelaskan dengan teks atau kata-kata? Atau kamu perlu menunjukan fitur dan manfaat produkmu disertai cara kerjanya? Keputusan memproduksi video produk adalah langkah yang benar. Video tersebut akan sangat bermanfaat bagi audiens (calon konsumenmu) yang sedang berada di tahap pertimbangan konversi – membeli atau tidak. Mereka bisa mendapatkan penjelasan yang komprehensif tentang produk dan layananmu.

Selain mempermudah penjelasannya, menyertakan video di halaman websitemu juga bisa meningkatkan brand awareness, SEO, dan kunjungan audiens loh. Dengan demikian peluang konversi atau pembelian bisa meningkat.

  1. Video pembaruan produk

Video pembaruan produk adalah video lanjutan dari video produk. Biasanya video pembaruan produk diperuntukkan produk atau layanan yang bersifat dinamis atau terus berkembang seperti start up, layanan digital, educational institute, dan sejenisnya. Video tersebut akan memudahkan audiens meng-upgrade dan beradaptasi dengan perkembangan produkmu.

  1. Video testimoni

Konsep dari video testimoni atau ulasan sebenarnya adalah audiens mempengaruhi audiens. Mereka saling mempengaruhi karena memiliki kedudukan yang sama – sebagai konsumen atau pengguna jasa. Ulasan tersebut akan memberikan sudut pandang independen tentang suatu produk atau layanan tanpa. Bisa saja meyakinkan atau bahkan sebaliknya. Bukankah mendengar ulasan dari sesama pelanggan jauh lebih menarik dari pada membaca satu paragraf? Itulah mengapa video testimoni sangat berharga DAN WAJIB ADA.

  1. Video behind the scene atau company culture

Video behind the scene atau company culture adalah video yang paling mudah dan paling menyenangkan dibuat. Video tersebut bisa dibuat dengan topik apa saja secara mengalir. Video ini juga memungkinkan audiensmu bisa melihat siapa saja yang terlibat dalam bisnismu, sehingga mereka bisa merasakan lingkungan dan situasinya secara virtual. Tentu saja juga akan berpeluang pada peningkatan brand awareness dan value tambahan untuk menyentuh emosi audiens.

Kamu juga bisa menggunakan video ini untuk tujuan perekrutan. Buat calon karyawanmu benar-benar tertarik dengan bisnismu. Jangan hanya menggambarkan budaya bisnismu dan mencantumkan manfaat kerennya saja. Tunjukan kepada mereka bagaimana cara timmu bekerja dan mengambil tindakan. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan banyak calon karyawan baru yang heterogen.

  1. Live video atau live shopping

Live video atau live shopping sering digunakan oleh brand untuk berkomunikasi secara langsung (real time) dengan target audiens. Biasanya live video bersifat non-formal sehingga memudahkan target audiens berkomunikasi dengan santai. Sebenarnya live video tidak melulu tentang live shopping bisa juga live room tour, tanya jawab atau QnA, dan masih banyak lagi.

Live video atau live streaming adalah cara yang paling mudah menggeser akun media sosialmu menuju bagian paling kiri. Terkadang, instagram dan facebook juga memberikan notifikasi tanpa kita minta supaya audiens menyadari keberadaanmu. Minimal, mereka tahu kalau kamu sedang berusaha membangun social trust.

Pernahkah kamu sengaja mencari produk tertentu di instagram dengan keywordtote bag”? Kemudian kamu akan ditawarkan pada beberapa akun dan juga hashtag. Sebelum memilih akun yang sesuai, pasti kamu mempertimbangkan: 1) nama toko, 2) profil foto (apakah relevan atau tidak), dan 3) lingkar cincin pada foto profil. Yang artinya strategi dan story harus dipertimbangkan penggunaanya untuk meningkatkan social trust audiens.

Kemudian, jika bisnismu berkaitan dengan jual beli barang, strategi live shopping juga bisa meningkatkan konversi dengan belanja online. Anyway, belanja juga menjadi salah satu alternatif penghilang stres. Audiens akan cenderung mencari pereda stres ketika merasa tertekan.

  1. Video webminar

Video webminar sebenarnya hampir mirip dengan live video, hanya kemasannya saja yang berbeda. Webminar terkesan formal, sedangkan live video terkesan non-formal. Bagi bisnis edukasi dan layanan digital, webminar adalah media yang tepat untuk memperkenalkan produk mereka. Biasanya mereka memberikan trial produk unggulannya tanpa syarat. Dengan sedikit sentuhan dan persuasi, mereka bisa mendapatkan keputusan audiens untuk melakukan konversi atau tidak.

  1. Video serial

Video serial yang dimaksud di sini adalah film pendek dengan beberapa episode. Pernahkah kamu menonton drama Korea yang artisnya sedang memakan coklat atau mengenakan tas tertentu, kemudian merasa ingin memilikinya juga? “Wah sepertinya enak,” “Cantik nih tasnya, bisa dipakai kuliah,” dan masih banyak lagi.

Sebenarnya video serial sedang memengaruhimu untuk mengambil tindakan secara halus. Audiens diajak untuk mempertimbangkan bagus atau tidak, cocok atau tidak, sesuai atau tidak dengan produk yang dipakai dalam video serial tersebut. Secara tidak sadar mereka akan mempertimbangkan konversi tersebut.

Selain itu, video serial juga bisa kemas menjadi video inspiratif atau humor. Keduanya sama-sama memiliki power tersendiri dalam menarik perhatian audiens. Jadi memungkinkan kontenmu tidak diskip begitu saja.

Baca juga: Video Inspiratif atau Humor, Mana yang Lebih Menarik?

  1. Video pesan suara atau video podcast

Kan bisa pakai spotify atau aplikasi audio lainnya? Betul, tapi trend video podcast masih ada dan masih digemari lo. Video pesan suara atau podcast suatu saat berpeluang menggeser popularitas radio seperti televisi yang digeser oleh Netflix, WTV dan semacamnya. Alasan lainnya, masih banyak audiens yang belum beralih atau mengenal platform audio dan tetap bertahan pada platform video.

  1. Video teaser untuk media sosial

Video teaser untuk media sosial yang dimaksud di sini adalah video pendek milik youtube, reels dan story milik instagram dan facebook, snapchat, dan semacamnya. Video berdurasi pendek tersebut membuat audiens tidak sadar bahwa ia sedang dibuat berlama-lama dalam suatu platform. Bagi audiens, 15 detik itu tidak lama.

Selain itu, video pendek juga berpeluang menjangkau audiens lebih banyak dan gratis, baik itu untuk media sosial ataupun website – meningkatkan SEO. Poin disini adalah jangkauan, semakin besar jangkauannya maka bisnismu akan semakin mudah dikenal.

  1. Video pelatihan internal

Video pelatihan memang kini belum terlalu dilirik oleh perusahaan konvensional. Berbeda dengan perusahaan berbasis digital, mereka sudah memulai digitalisasi aktivitas pelatihan untuk pengembangan karyawannya. Pertimbangannya karena cukup mudah diakses kapan saja dan di mana saja, serta menghemat biaya pelatihan walaupun cukup memakan biaya produksi. Tapi setidaknya bisa digunakan untuk beberapa kurun waktu tertentu.

Baca juga: Begini Pertimbangan Penggunaan Video Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

  1. Video explainer

Video explainer adalah video yang mengedukasi audiens untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan misi. Masalah dan misi tersebut bisa terkait dengan penggunaan produk atau layananmu. Seringkali, di akhir video disertai kalimat ajakan atau call to action sebagai ajakan untuk mengambil tindakan sesuai dengan goals dari output yang dikehendaki.

Baca juga: Cara Menentukan Kata Pemicu yang Tepat untuk Video Explainermu

Jika dibandingkan dengan video produk yang sifatnya dinamis seiring dengan perkembangan produk dan layanan, maka video explainer bersifat statis – bisa dimanfaatkan untuk bertahun-tahun ke depan, karena kembali lagi ke fungsi dasarnya untuk mengedukasi.

Bentuk video explainerpun bermacam-macam. Tapi kali ini, ilustrasi.id membaginya menjadi dua jenis: video explainer biasa dan video animasi explainer. Perbedaan videonya terletak pada komponen penyusun visualnya. Jika berbentuk ilustrasi yang dianimasikan, maka disebut video animasi explainer. Dan jika bukan, maka disebut video explainer biasa.

Baca juga: Lembaga dan Industri yang Sebaiknya Memiliki Video Animasi

Tidak semua jenis video di atas harus kamu produksi, pilihlah jenis video yang cocok dengan bisnismu dengan mempertimbangkan kesesuaian, goals, dan budged bisnismu.

Selain itu, coba pertimbangkan penggunaan video animasi untuk kebutuhan video bisnismu. Video animasi lebih mudah dicustomize dibanding video biasa. Bahan mentah produk ilustrasinyapun juga bisa kamu manfaatkan untuk kebutuhan visual lainnya.

Mari berkembang bersama ilustrasi.id. Mari saling terhubung untuk memecahkan masalah video bisnis. Video yang menarik berpeluang menjangkau audiens lebih luas.

Semoga informasinya bermanfaat

Sakti

Tim ilustrasi.id