Usaha Peningkatan Memori Pembelajaran Jangka Panjang Dengan Whiteboard Animation

The true art of memory is the art of attention – Samuel Johnson

Kini muncul banyak sekali strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada dimensi hasil dari pada dimensi proses, sehingga audiens lebih cenderung menghafalkan materi dari pada memahaminya secara komprehensif. Menurut Allan Lesile White, strategi menghafal akan memunculkan pemikiran yang instan yang berdampak pada rendahnya pemahaman. Padahal, tak lain tujuan dari setiap pembelajaran adalah menanamkan konsep untuk disimpan dan dipakai di waktu yang akan datang.

Selain memperhatikan strategi, kegiatan pembelajaran sebaiknya juga memperhatikan tahapan atau taraf berpikir audiens. Ibarat perbedaan porsi makan yang diberikan kepada bayi, balita, dan remaja karena keterbatasan kapasitas lambung. Begitu juga dengan otak manusia. Jika porsi satu ember pengetahuan diberikan pada audiens dengan kapasitas satu gelas, sisa pengetahuan itu akan terbuang sia-sia.

Di mana hasil pembelejaran itu akan disimpan? Hasil itu akan disimpan dalam memori manusia.

Mengenal memori

Memori adalah sekumpulan informasi yang terbentuk dari apa yang ditangkap oleh panca indera – yang kita lihat, dengar, bau, rasakan, atapaun kombinasi. Memori manusia dibagi menjadi 3: memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Perjalanan memori diawali dari panca indera yang menerima informasi berupa rangsangan yang diteruskan ke memori sensorik untuk diidentifikasi. Informasi tersebut kemudian akan disimpan dalam memori jangka pendek. Jika memori tersebut tidak dipertahankan, maka bisa hilang dalam waktu singkat, bahkan dalam beberapa detik saja – 20-30 detik.

Contoh kamu sedang berkenalan dengan orang baru – “Sakti..” “Oh.. Adhe.” Kemudian di saat yang sama kamu juga berkenalan dengan Aldo, Aldi, Angga, Fanila, Maria, Zaki, Vena, dan Aorta. Cukup diakui, kamu agak kesulitan mengingat nama mereka dalam satu waktu atau bahkan akan benar-benar lupa. Nah, nama yang tidak sengaja atau berusaha kalian ingat itulah yang disebut memori jangka pendek. Berbeda dengan wajah sebagai data visual yang akan tinggal lebih lama dalam ingatan. Namun, jika kamu tidak berinteraksi dengan mereka dalam kurun waktu tertentu, maka memori tersebut akan menghilang.

Salah satu penyebab orang memiliki memori jangka pendek adalah karena otak gagal memanggil ingatan. Meskipun begitu, ternyata memori jangka panjang pun juga bisa hilang. Ada teori yang menyebutkan bahwa setiap memori memiliki jejak-jejak dalam otak (memori traces). Seiring berjalannya waktu, jejak-jejak tersebut akan hilang apabila tidak ada pemanggilan ulang. Nah, salah satu cara untuk meminimalisir kehilangan memori jangka panjang tersebut, kita bisa menggunakan whiteboard animation sebagai media pembelajaran.

Rahasia whiteboard animation membangun memori jangka panjang

Lalu bagaimana whiteboard animation membuat jejak-jejak ingatan yang tidak mudah hilang, begini rahasianya

  1. Whiteboard animation dirancang untuk mempertahankan atensi audiens

  2. Whiteboard animation melibatkan kolaborasi indra pengelihatan dan pendengaran

  3. Whiteboard animation berkomunikasi dengan storytelling

Baca juga: 5 Kelebihan Whiteboard Animation untuk Storytelling

  1. Whiteboard animation memainkan warna untuk mempengaruhi suasana hati audiens. Warna dapat menonjolkan poin penting, mempengaruhi pemikiran dan suasana hati, mengubah tindakan, dan menimbulkan reaksi

  2. Menghubungkan informasi kompleks dengan kehidupan sehari-hari – dipengaruhi oleh konsep atau ide dasar naskah video

Baca juga: 4 Tips Menulis Skript Video yang Efektif

  1. Whiteboard animation meringkas materi kompleks menjadi lebih sederhana

Bagaimana cara whiteboard animation meningkatkan memori jangka panjang?

Rihard Lowe (2004) memberikan dua alasan mengapa whiteboard animation bisa digunakan untuk meningkatkan memori jangka panjang, terkhusus untuk kegiatan pembelajaran

  1. Cara whiteboard animation mempengaruhi audiens

  • Gerakan tangan yang menarik perhatian mata audiens

  • Multi indera – penglihatan dan pendengaran

  • Menawarkan konsep baru

  • Memberikan kesan menghibur, namun tidak kehilangan esensinya

  1. Cara whiteboard animation membantu audiens untuk memproses informasi

  • Mengkombinasikan kata dan gambar

  • Menggunakan isyarat visual

  • Informasi visual memproses informasi 60 ribu kali lebih cepat dibanding teks

Jadi, jika kamu ingin meningkatkan peluang audiens mengingat informasimu, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan whiteboard animation.

Whiteboard animation untuk meningkatkan retensi

Berdasakran hasil penelitian Richard Wiseman, whibeboard animation mampu meningkatkan retensi informasi atau pengetahuan 15% lebih tinggi dibanding video orang berbicara. Menurutnya ada dua hal yang menyebabkan whiteboard animation begitu efektif untuk meningkatkan retensi:

  1. Whiteboard animation mampu menarik pehatian audiens

Sebelum kamu mengingat sesuatu, kamu harus mempehatikannya terlebih dahulu. Jika tidak, jangan harap kamu bisa mendapatkan informasinya. Begitulah yang dilakukan oleh whiteboard animation, video tersebut berusaha menarik dan mempertahankan perhatian mata audiens dengan ciri khasnya – tangan yang bergerak dan papan tulis.

  1. Whiteboard animation terkesan menghibur dan menyenangkan

Semua akan lebih mudah jika dilakukan dengan menyenangkan – tanpa beban. Jadi secara tidak langsung Richard Wisemen mengatakan bahwa whiteboard animation mengungguli video biasa dalam tes memori dan pemecahan masalah.

Semoga informasinya bermanfaat

Sakti

Tim ilustrasi.id