Video Pembelajaran: Fakta, Data, dan Trend Terbaru

[ilustrasi] Video pembelajaran (ilustrasi.id)

Video pembelajaran kini tidak lagi dilihat sebagai ide baru, namun sebagai standar umum penyampaian materi di dunia pendidikan. Video pembelajaran telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu cukup menjadi bukti bahawa video menjadi media yang efektif, ekonomis, dan fleksibel untuk pembelajaran.

Mari kita simak fakta, data, dan trend terbaru dari video pemebelajaran

Video pembelajaran lebih mudah diingat

Video pembelajaran seringkali diukur dari efektivitasnya, namun untuk training karyawan salah satu metrik performanya adalah stickiness atau seberapa mudah untuk diingat.

SAVO grub telah mengeluarkan statistik tentang ingatan pesrta didik atau yang mereka sebut sebagai karyawan perusahaanya. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa sebanyak 65% materi akan dilupakan oleh peserta didik setelah 7 hari, dan setelah 6 bulan 90% materi akan dilupakan.

Solusinya adalah penggunaan video pembelajaran. Video dapat menjembatani kesenjangan memori. Terbukti dengan penggunaan video, materi pelatihan yang diterima oleh karyawan SAVO grub akan diingat kembali 9% lebih cepat dibanding materi melalui teks. Jika mereka diperbolehkan menonton ulang sebelum ujian, materi akan diingat kembali 83% lebih cepat dibanding membaca ulang materi.

Penelitian lain juga menyatakan bahwa produk visual akan diproses otak 60 ribu kali lebih cepat dibanding teks. Hal ini menjadi jelas, bahwa produk visual (video pembelajaran) adalah media yang efektif serta memudahkan untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari.

Tidak hanya mudah untuk memanggil ingatan materi, tetapi juga lebih murah

Bayak lembaga mengeluarkan biaya besar untuk pelatihan karyawan, terutama lembaga-lembaga besar yang tersebar di berbagai daerah. Mungkin mereka berasumsi bahwa penerapan video pembelajaran akan menambah biaya pelatihan. Namun Microsoft berfikir sebaliknya.

Microsoft meluncurkan video pembelajaran internal yang dirancang untuk pelatihan karyawn mereka, dengan tujuan mengurangi baiaya pelatihan. Program ini berhasil, dan mengurangi biaya pelatihan dari $320/jam menjadi $17/jam. Penghematannya hampir 95%.

Cocok untuk microlearning

Video pembelajaran kini mulai banyak digunakan untuk microlearning. Microlearning merupakan unit pembelajaran yang relatif kecil dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dengan durasi video pembelajaran yang pendek, maka microlearning dan video pembelajaran akan dianggap lebih menarik oleh peserta didik. Selain itu, biaya produksinya juga lebih murah.

Perpaduan antara video pembelajaran dan microlearning bukankah sangat sempurna? Memadukan media yang menarik dengan durasi pendek pelatihan (microlearning) akan menjadikan program yang optimal. Deloitte melaporkan bahwa ada keterbatasan waktu pesrta didik dalam proses pengembangan diri. Para pesrta didik hanya memiliki rata-rata 1% dari total waktu kerja yang mereka habiskan untuk belajar di minggu biasa, atau setara dengan 24 menit sehari.

Mengingat jadwal pekerja modern yang sangat padat, kemudahan dan flexibilitas pelatihan adalah solusi yang tepat untuk mereka. Dengan video pembelajaran, mereka bisa mengakses dan menyelesaikan pelatihan di mana saja dengan kecepatan mereka sendiri.

Menurut elearningindustry.com dalam laporan Strategi Pembelajaran Berbasis Video tahun 2019, durasi pembelajaran mirkro tidak boleh lebih dari 3 menit.

Sakti

Tim ilustrasi.id