Perbedaan Closed Caption dan Subtitle, Perlu kah Menambahkannya dalam Video?

Description begins in the writer’s imagination, but should finish in the reader’s – Stephen King

Hampir sebagian besar audiens pernah sengaja tidak menyalakan audio saat menonton video dengan berbagai alasan, seperti sedang di tempat yang terlalu ramai, sedang dalam kondisi tidak memungkinkan menyalakan audio, atau karena video diputar secara otomatis oleh platform. Dalam kondisi-kondisi tersebut, teks memainkan peran pentingnya sebagai aksesibilitas. Dengan menambahkan teks, kamu bisa memastikan audiens tetap bisa menikmati video dalam kondisi apapun. Lagi pula, audiens sudah terbiasa melihat teks dan video bersamaan di media sosial.

Selain sebagai aksesibilitas, teks video juga bisa berperan untuk mempertahankan atau menghancurkan atensi audiens pada saat yang bersamaan, apabila kamu salah memilih penggunaan closed caption dan subtitle.

Perbedaan closed caption dan subtitle

Subtitle adalah teks terjemahan yang disematkan dalam produk audio visual seperti video, film, dan voicegram, sehingga audiens yang tidak mengerti bahasa yang digunakan tetap bisa menikmatinya. Jadi teks yang tampil memiliki bahasa yang berbeda dengan video. Sedangkan, closed caption adalah teks dialog asli yang disematkan dalam video. Apa yang dibicarakan oleh pemain, itulah yang tertera dalam closed caption – apapun bahasanya.

Kamu bisa melihat contoh closed caption dan subtitle pada platform youtube dengan memilih tombol Subtitle/CC pada bagian bawah media (akses dengan desktop) atau bagian atas (akses dengan gawai). Jika menginginkan subtitle, kamu bisa mengganti pengaturan bahasanya. Namun bila menginginkan closed caption kamu bisa menggunakan opsi auto-generated.

Subtitle memungkinkan sebuah video dapat diakses oleh semua penonton di seluruh dunia, karena terkait dengan penerjemahan bahasa. Sedangkan closed caption dikembangkan untuk membantu audiens dengan kebutuhan inklusif atau pada situasi yang tidak memungkinkan memutar dan mendengarkan audio. Untuk itu mereka membutuhkan teks deskripsi tentang apa yang seharusnya mereka dengar. Karena closed caption tidak hanya berisi teks yang diucapkan oleh pemain video, tetapi juga deskripsi efek suara, suasana, dan elemen lain yang tidak melibatkan ucapan.

Closed caption dan Subtitle sama-sama berfungsi untuk mempermudah aksesibilitas dengan mempertahankan audio asli, sehingga audiens mudah memahami isi video, terutama menggunakan bahasa asing. Tidak jarang, orang menganggap kedua teks tersebut sama, walaupun aslinya kedua teks tersebut memiliki tujuan yang berbeda.

Perlu kah menggunakan closed caption atau subtitle?

Closed caption dan subtitle bisa menjadi bentuk kepedulian dan akomodasi untuk orang-orang inklusif. Kehadirannya memfasilitasi audiens dalam mengakses media, meskipun beberapa orang menganggap closed caption dan subtitle sebagai fitur trivial yang mengganggu penampilan video. Tapi, coba tempatkan diri sebagai orang inklusif atau minimal sedang berada di ruang yang ramai, sehingga tidak bisa mendengar audio. Betapa terbantunya dengan fitur close caption dan subtitle.

Tidak hanya untuk komunitas inklusif, close caption juga bisa dimanfaatkan untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Berdasarkan penelitian dari Universitas Oregon, mayoritas peserta didik pernah menggunakan closed caption dan 90% diantaranya merasa lebih terbantu untuk meningkatkan pemahaman, memori dan akurasi materi.

Dengan menyediakan closed caption, artinya kamu telah membuat konten yang bisa menjangkau audiens lebih banyak dan beragam.

Hemat ilustrasi.id, sebaiknya lengkapi video mu dengan closed caption atau subtitle, karena beberapa platform menyediakan opsi untuk menampilkan atau tidak. Dengan begitu video mu bisa diakses oleh siapa dan kapan saja.

Semoga informasinya bermanfaat.

Sakti

Tim ilustrasi.id