[Studi Literatur] Pengaruh Whiteboard Animation pada Retensi dan Pengalaman Belajar pada Materi Fisika Lanjut

Tell me and I’ll forget. Show me, and I may remember. Involve me, and I learn. – Benjamin Franklin

Banyak penelitian yang mengunakan keyword “animasi,” namun tidak dengan “whiteboard animation.” Padahal jika dicermati, banyak sekali jenis-jenis animasi, seperti: animasi 2D dan 3D, animasi explainer, stop motion, motion grapic, dan lain sebagainya.

Selain itu, beberapa penelitian tentang “animasi” juga memunculkan statement yang berkontradiksi, seperti:

  • Ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan animasi dan gambar statis terhadap proses pembelajaran (Hoffler dan Leutner, 2007).

  • Tidak ada dampak yang signifikan pada penggunaan animasi pada kegiatan pembelajaran. Animasi harus digunakan untuk menyampaikan informasi yang tidak bisa disampaikan dengan gambar statis (Tversky dkk 2002)

Penyebutan keyword “animasi” dalam statement tersebut masih sangat general, untuk itu penelitian yang lebih spesifik tentang whiteboard animation perlu dilakukan.

Whiteboard animation adalah animasi dengan ciri khas berlatar belakang papan tulis dan tangan yang memegang alat tulis pada frame video. Mudahnya, whiteboard animation merupakan animasi menggambar di papan tulis.

Salen Turkey (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh whiteboard animation pada 621 partisipan dari Amazon Mechanical Turk. Dia memberikan empat perlakuan berbeda: whiteboard animation, slide show dengan voice over, audio (podcast), dan teks book. Video whiteboard animation yang digunakan diambil dari kanal YouTube MinutePhysic. Ada 9 video untuk tiga bab. Rata-rata durasi tiap video 1-2 menit.

Baca juga: Pertimbangan Menentukan Durasi Video yang Tepat untuk Kontenmu

Pengaruh Whiteboard Animation pada Pengalaman Belajar Audiens

Whiteboard animation menyediakan pengalaman keterlibatan orang pertama. Jadi video tersebut menempatkan psikologis audiens sebagai bagian dari video – secara tidak langsung. Animator akan membawa audiens ke dalam langkah pembuatan dan penyelesaian gambar hingga akhir. Poin baru kemudian dimulai dengan papan kosong dan gambar baru.

Ciri khas whiteboard animation dianggap sebagai desain emosional dalam penyampaian materi. Desain emosional adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan elemen desain visual dalam lingkungan pembelajaran yang mempengaruhi emosi serta mendorong kegiatan pembelajaran audiens, sehingga terbentuk konstruksi pemahaman. Fyi, faktor emosi mempengaruhi engagement kognitif audiens loh.

Kini, whiteboard animation masih mendapatkan atensi yang cukup tinggi, karena memiliki format yang khas dan tergolong baru – ada nilai novelti. Pengalaman baru akan selalu mendebarkan dan mendorong rasa ingin tahu bukan? Itu adalah salah satu sebab mengapa whiteboard animation memiliki nilai pengaruh yang tinggi pada atensi (attention) dan keterlibatan (engagement).

Baca juga: Mengapa Whiteboard Animation Termasuk dalam The Next Video yang Menarik?

Berikut ini adalah perbandingan penggunaan whiteboard animation pada kesenangan (enjoyment), keterlibatan (engagement), latihan pasca menonton video (challenge), dan atensi (attensi)

Pengaruh Whiteboard Animation pada Retensi Audiens

Retensi merupakan kemampuan untuk mengingat materi yang disampaikan pada periode tertentu. Penelitian Selen Turkey (2016) ini memfokuskan hasil retensi langsung setelah menonton whiteboard animation. Jadi pasca menonton audiens langsung diberikan beberapa pertanyaan terkait video yang ditampilkan.

Selain retensi, transfer pengetahuan juga penting untuk merekonstruksi pemahaman dengan konteks yang baru. Beberapa penelitian tentang desain animasi mempromosikan transfer pengetahuan, namun sebagian besar hasilnya tidak meyakinkan – menurut Salen Turkey. Misalnya, ditemukan pengaruh yang signifikan dari emosional desain pada retensi langsung, tetapi tidak untuk transfer pengetahuan yang cepat.

Format pembelajaran yang digunakan dalam penelitian whiteboard animation ini menuntut audiens untuk belajar secara pasif, tidak melibatkan mereka secara aktif. Belajar aktif tidak hanya dapat mengarahkan ke level berfikir yang lebih tinggi, tetapi juga pemahaman konseptual dan analisis yang lebih mendalam.

Kegiatan pembelajaran pasif – biasanya – juga tidak mempertahankan minat belajar audiens dalam jangka waktu yang lama. Sebuah studi baru-baru ini membandingkan proses pembelajaran menggunakan papan tulis konvensional dengan animasi tradisional. Hasilnya, audiens menganggap kegiatan pembelajaran menggunakan papan tulis lebih aktif dibandingkan dengan animasi (Bhatti dkk, 2015).

Tangan Whiteboard Animation

Studi sebelumnya menyebutkan bahwa penggunaan tangan manusia memberikan efek sinyal untuk mengarahkan perhatian audiens pada presentasi, karena penggunaan tangan tersebut bisa menghasilkan instruksional yang lebih efisien.

Fyi pengarahan perhatian audiens menggunakan tangan manusia bisa meningkatkan beban kognitif lebih tinggi dibanding penggunaan tanda panah atau pointer.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, terdapat pengaruh terhadap penggunaan whiteboard animation pada retensi dan pengalaman belajar (enjoyment, engagement, attensi, dan challege) pada materi fisika lanjut. Penelitian tersebut juga konsisten dengan beberapa penelitian tentang pengaruh emosi terhadap proses pembelajaran.

Peluang barunya, whiteboard animation tidak hanya bisa digunakan untuk media pembelajaran saja, tetapi juga bisa digunakan untuk media penyampaian informasi, iklan layanan masyarakat, video biografi, video marketing, dan masih banyak lagi.

Sumber: Turkey S. 2016. The Effect of Whiteboard Animation on Retention and Subjective Experience When Learning Advanced Physics. Amsterdam: Elsevier Journal

Sakti

Tim ilustrasi.id